Mengubah Puisi ke dalam Bentuk Prosa (2)
Mengubah
Puisi ke dalam Bentuk Prosa
Puisi adalah
karangan yang bentuknya terikat dan bahasanya singkat, tetapi bermakna.
Bentuknya terikat
karena di dalam puisi mempunyai aturan-aturan, yaitu:
a) Diikat adanya
bait.
b) Diikat adanya
larik atau baris tiap bait.
c) Diikat adanya
jumlah suku kata tiap larik atau baris.
d) Diikat adanya
sajak atau rima, yaitu persamaan bunyi.
e) Diikat adanya
irama atau pertentangan bunyi.
Prosa
adalah suatu karangan yang bentuknya bebas dan bahasanya terurai. Bentuknya
bebas karena tidak ada aturan khusus. Bahasanya terurai artinya kata
disesuaikan dengan kalimat sehingga mudah dipahami. Kamu harus tahu, bahwa
mengubah puisi menjadi prosa disebut parafrase puisi. Parafrase
bisa
disebut mengungkapkan kembali suatu puisi dalam bentuk lain, tetapi tidak
mengubah makna puisi. Langkah-langkah saat kamu memparafrasekan puisi adalah
sebagai berikut.
a.
Membaca puisi tersebut secara cermat.
b.
Memerhatikan kata-kata yang sulit dalam puisi tersebut.
c.
Mengungkapkan isi puisi tersebut berdasarkan kata-kata sulit itu.
Ayo, perhatikan contoh parafrase
berikut ini.
Tuhan
Telah Menegurmu
Tuhan telah
menegurmu dengan cukup sopan
Lewat anak-anak
yang kelaparan
Tuhan telah
menegurmu dengan cukup sopan
Lewat semayup suara
adzan
....
Oleh Apip Mustopa
Setelah diparafrase
menjadi:
Tuhan
Telah Menegurmu
(Tahukah) Tuhan
(kini) telah menegurmu (hai manusia) dengan cukup sopan
Lewat (perut)
anak-anak (jalanan) yang kelaparan
(Dengarkan) Tuhan
telah menegurmu (lagi) dengan cukup sopan
Lewat semayup (kumandang) suara adzan
Perhatikan contoh
puisi berikut ini!
Ibu
kasihmu sepanjang
masa
takkan bisa
terganti
dengan harta dunia
hanya kasih sayang
tak terhingga
yang kan kuberi
slamanya
terima kasih Ibu
....
Parafrasenya:
Kasih ibu sepanjang
masa. Kita tidak dapat mengganti kasih sayangnya
dengan harta atau kekayaan.
Kita hanya dapat membalasnya dengan kasih
sayang yang tulus
sepanjang hidup kita.
1. Bacalah puisi
berkali-kali hingga kamu paham akan isinya.
2. Tambahkan
kata-kata atau tanda baca-tanda baca yang sengaja dihilangkan
penyairnya. Ingat,
penambahan kata-kata atau tanda baca harus sesuai dengan
pemahamanmu terhadap
isi puisi. Penambahan kata-kata atau tanda baca ditulis
dalam tanda kurung.
3. Ubahlah puisi
(beserta kata-kata dan tanda baca yang telah kamu tambahkan
tadi) ke dalam bentuk
prosa.
Contoh:
Karangan Bunga
Tiga anak kecil
Dalam langkah
malu-malu
Datang ke Salemba
Sore itu
“Ini dari kami
bertiga
Pita hitam pada
karangan bunga
Sebab kami ikut
berduka
Bagi kakak yang
ditembak mati
siang tadi”.
Karya: Taufiq Ismai
lDalam
bentuknya yang seperti itu, sulitlah bagi kita untuk mengubahnya menjadi
bentuk prosa atau memparafrasekannya.
Dalam puisi tersebut terdapat bagian-bagian
yang sengaja
dihilangkan oleh pengarangnya. Tugas kita sekarang adalah
mengembalikan
bagian-bagian yang dihilangkan oleh pengarangnya tersebut. Mari kita
tambah dengan
kata-kata dan tanda baca yang sesuai.
Karangan Bunga
(Ada) tiga anak kecil
Dalam langkah
malu-malu(,)
Datang ke Salemba
(pada) sore itu(.)
(Mereka berkata
sambil menyerahkan sebuah karangan bunga(:)
”Ini dari kami
bertiga(,)
Pita hitam pada
(sebuah) karangan bunga(.)
Kami serahkan ini(,)
sebab kami ikut berduka
bagi kakak (kami)
yang ditembak mati
terima kasih pak mulyono
ReplyDeleteiya sama-sama terima kasih kunjungannya, semoga bermanfaat.
ReplyDeleteThanks ya puisinya bagus banget smpi terharu saya membacanya
ReplyDeleteThanks ya puisinya bagus banget smpi terharu saya membacanya
ReplyDelete